Rakorwil DKC Memakan 3 Korban

Padahal Sudah Diberi Sajen
Minggu,11 Oktober 2009 kemarin, seluruh DKC se-binwil Banyumas mengadakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Cilacap. Dengan niat baik, seluruh Perwira alias anggota DKC Purbalingga pengin mengukir sejarah baru alias ngga telat berangkat rakorwil. Soalnya, dulu banget sewaktu rakorwil di Dieng,Banjarnegara, rapat yang rencananya diadakan jam 4 sore harus diundur sampai jam 9 malem karena nunggu kedatangan dari Purbalingga yang mobilnya klenger di jalan.
Makanya pada rakorwil kali ini, semua Perwira harus sudah berkumpul di sanggar bakti jam 7 pagi. Yaps!!! Semua nyaris tepat waktu. Eh, ndilalah alias jebule, ketika orang-orangnya sudah beres…si mobil DKC Pbg kesayangan masih belum juga mau jalan. Kwkwkwkwkwk….Alhasil pemberangkatan yang direncanakan jam 7 pagi jadi mulur jam 8.
Ditunggu sampai jam 8, “si pesawat ijo” masih aja ngga pengertian. Padahal menurut kesaksian salah seorang anggota DKC bernama Danu, semalam sebelumnya sajen nasi kucing khas angkringan sama jamu temulawak plus dupa sreng sudah di suguhkan kepada “si odong-odong ijo” itu. Tapi nyatanya, walaupun sudah disembah-sembah dan dijanjikan bakalan diajak ke pantai terus bisa sambil cuci mata, mobil DKC Pbg masih ngga mau menandakan tanda-tanda kehidupan. Akhirnya…terpaksa pake armada alternative alias motor supaya bisa sampe ke Cilacap.

Saya Mati Gaya
Kami sampai di lokasi rakorwil ketika upacara pembukaan sedang dilaksanakan. Berarti ngga terlalu telat-telat amat banget, tapi cuma telat banget,halah…!! Walaupun udah sering telat, tapi saya sebagai manusia yang rada-rada normal, merasa malu (formalitas,lah….kwkwkwk!!!). Ketika disuruh masuk ke ruang rapat setelah mengisi daftar hadir, kami Cuma manggut2 nunggu P01, mau manggut2 juga apa langsung masuk. Akhirnya P01 masuk. Aku menyusul di belakangnya. Pas lagi jalan menuju pintu, aku udah ngrencanain mau lewat barisan belakang sambil mbungkuk biar ngga keliatan yang di depan. Wah….bukankah kira itu rencana sempurna? Karena perkiraanku, tatanan tempat duduknya kayak ruang DPR, loh, yang menghadap satu arah dan membelakangi pintu masuk.
Dan apa yang terjadi saudara2????
Ternyata tatanan kursinya adalah membentuk angkare yang menghadap ke pintu masuk. Parahnya lagi, cukup melirik sedikit aja ke pintu masuk, semua orang yang ada di ruangan tahu siapa yang baru saja masuk. Daaaannn….teretengtengteng….Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa Saya Mati Gaya. Karena ketika saya masuk, rencananya langsung mengendap2 ke kursi kosong, tapi gagal. Yang ada, sekitar 40 pasang mata memandang penuh cela, (ceilaaa….lebay!!!). Ngga sampe segitunya sih…kan bukan Cuma kali ini kami telat,hehehe….

Agenda Lain-Lain
Sebenarnya, penyakit yang paling susah sembuh di dunia ini bukanlah HIV/AIDS atau penyakit koroner lainnya, tapi penyakit ‘Narsisitis Syndrome’ dengan jenis virus kamera, baik kamera punya sendiri ataupun kamera pinjem. Nah, selain rapat yang mengagendakan banyak bahan diskusi, rakorwil juga memiliki agenda lain-lain yakni plesiran alias giat wisata yang sudah menjadi giat rutin, dan biasanya giat wisata/giat rutin/plesiran ini merupakan sarana yang sangat mudah untuk menularkan dan mengembang biakkan penyakit ‘Narsisitis Syndrome’. Kwkwkwkwkwkwkwk…
Pada rakorwil kali ini, objek yang dituju adalah pantai. Dasare bocah Purbalingga anu bocah nggunung kabeh, sekali liat pantai sudah kegirangan, jumpalitan, lari-larian, teriak-teriak, ciprat-cipratan,dan tindakan lebay yang lain. Pokoke wis kaya pemain film India sing lagi nyanyi neng Pantai, jiaaannn….
Parahnya, yang seperti di atas itu hanya dilakukan para dharma wanita alias anggota DKC Pbg yang cewe2 doank. Selagi dharma wanita terserang ‘Narsisitis Syndrome’ alias foto2 terus tiada akhir, para dharma pria cuma ndoblong di pinggir pantai sambil pura2 pura ngga kenal cewe2 yang lagi maen film India-he beberapa meter jauhnya. Huuuu….!!!!

Para Korban Berjatuhan
Ceritanya, DKC Pbg yang paling cepet sampai di pantai, kemudian disusul DKC-DKC lainnya. Setelah seluruh unsur DKC dari binwil Banyumas berkumpul dan bermain bersama di pantai, ‘Narsisitis Syndrome’ pun makin menular dan ngga pandang bulu.
Nah, pas lagi foto2 di salah satu sudut, aku ngeliat ada beberapa DKC menggotong sesuatu yang sepertinya cukup berat. Aku pikir ada orang tenggelam yang mereka selamatkan. Tapi anehnya, nyelametin orang tenggelam kok malah dibawa rame-rame ke laut? Jangan-jangan mereka mau kasih sajen laut.
Usut punya usut, ternyata yang mereka bawa bukan korban tenggelam maupun sajen laut, tapi adalah seorang anggota DKC Banjarnegara, sebut saja Yoga Pratamaregi (maaf, identitas korban harus disamarkan untuk melindunginya dari gangguan setan yang terkutuk). Yoga Pratamaregi diusung oleh beberapa DKC lain yang sangat bersemangat untuk membuangnya ke laut. Beruntung peristiwa tersebut dapat saya abadikan ke dalam video yang dapat disaksikan bersama, sehingga kita dapat menertawakan Ka Yoga bersama-sama, Kwkwkwkwkwkwkwk… (tapi videonya masih dalam proses aplod)
Korban selanjutnya adalah orang yang juga ikut dalam perencanaan jahiliyahaha kedua. Tragis, mbok??!! Dia adalah Eko Bukan Wardono (sekali lagi, nama harus kami samarkan), yang merupakan anggota DKD Jawa Tengah. Dengan biadab, beberapa DKC se-Binwil Banyumas–terutama cowo—mengusungnya dengan paksa ke tepi laut dan dengan hitungan yang kompak nan merdu ….sijiiii….lorooo…..lah kesuwen ceburna bae!!!BYUUUURRRR……Eksekusi kedua juga sempat saya rekam dengan baik.
Nah, ketika eksekusi kedua sukses dengan gemilang, secara spontan orang2 yang masih tersisa menarik 01 dari Purbalingga. Dengan pembelaan bahwa,“aku dobelan,heee…aku wis ora nggawa klambi ganti…tuluuungg!!!”, orang2 yang menggotong Perwira 01 ngga ada yang berbalas kasihan sama sekali. Kwkwkwkwkwkwk…Akhirnya perwira 01 juga jatuh ke gulungan ombak dengan masih meraung-raung “he…masa aku bali kon telesan…!!!!huaa…biiiyuungee!!!” Peristiwa ini juga tidak luput dari kamera yang saya pegang, ceilaaa….ketone aku tukang shooting ya?? Hahay…((tapi videonya masih dalam proses aplodjuga)
PUAAASSS…PUAAAASSS…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Pesan moralnya adalah jangan lupa foto sebanyak-banyaknya kalo di pantai!!! (?????)

“GUYONAN ONLY” oleh : Hafizhah Lukitasari (p04)

Mengenang Kak Koko, Pahlawan Pramuka Purbalingga

Kamis, 26 November 2009. Aku masih ingat jelas, saat pelajaran PKN, ponsel di saku kananku bergetar. Sebuah pesan kubaca sembunyi-sembunyi. Pesan yang berasal dari salah seorang rekan DKC Purbalingga itu memberitahuku bahwa seorang Hipradda Purbalingga, Kak Sunarko Singgih, telah berpulang ke Rahmatullah pagi hari Rabu kemarin.
…………
Aku tidak tahu persis apa yang aku rasakan, aku tidak tahu persis apakah aku kaku di tempat, apakah aku mencoba menahan kekagetan yang luar biasa, atau bersusah payah menyembunyikan kedukaan mendadak yang tidak terduga ini. Yang jelas, saat itu juga teman sebangkuku bertanya pelan,
”Kenapa, Fi?”
Aku menjelaskan isi pesan yang baru saja kuterima dengan singkat.
“Pantesan,” kata temanku lagi, “Mukamu langsung pucet…beneran. Pucet.”
Oh?
Aku sendiri tidak tahu seperti apa mukaku…aku tak peduli sama sekali. Yang aku tahu, Gerakan Pramuka terutama Kwarcab Purbalingga sedang berduka. Duka yang mendalam. Kehilangan sesosok Hipradda luar biasa yang telah mengabdikan dirinya nyaris setengah abad di Pramuka.

Kak Koko…

Begitulah mendiang biasa dipanggil. Meski usia Kak Koko terpaut jauh dengan aku dan semua teman-teman DKC Purbalingga, tapi bagi para pramuka, hanya ada kakak dan adik. Tidak ada kesenjangan usia maupun pangkat. Beliau wafat pada usia 74 tahun dengan meninggalkan 6 orang anak dan 12 orang cucu. Menurut keterangan yang kudengar dari putri terakhirnya, beliau meninggal dikarenakan radang otak dan penyumbatan pembuluh darah. Sudah sekitar satu bulan lamanya Kak Koko tidak lagi menjalankan aktivitas seaktif sebelumnya.
Kak Koko bukan sosok media. Beliau lebih suka di belakang layar. Hanya sedikit orang yang mengenalnya secara mendalam. Meskipun tidak semua teman-teman mengenal Kak Koko dengan baik, tapi kalian semua wajib menjadikan Kak Koko salah satu dari teladan pramuka yang luar biasa. Sejak pramuka masih bernama ‘Pandu’ sampai adanya Revitalisasi Gerakan Pramuka, Kak Koko tidak pernah lepas dari segala hal yang berlatar tunas kelapa. Setiap ada kegiatan pramuka yang diselenggarakan baik oleh Kwarcab atau DKC, beliau selalu menyempatkan hadir.
Selain itu, Kak Koko amat mencintai dunia kedirgantaraan. Ketika masih kelas X, aku pernah mengikuti kegiatan Saka Dirgantara di Lanud Wirasaba beberapa bulan. Sosok Kak Koko adalah penyulut obor Saka Dirgantara. Meskipun dengan personil seadanya, Kak Koko masih tetap menyemangati kami, mengharapkan suatu saat nanti akan ada lebih banyak lagi pemuda-pemuda pramuka yang Kak Koko ajari merancang, membuat, dan mengoperasikan pesawat. Kak Koko berharap Saka Dirgantara saat ini dapat seperti dulu, ketika personilnya jauh lebih banyak. Perlengkapannya jauh lebih memadai.
“Waktu itu, saya lihat di lapangan udara, ada banyak kelompok anak pramuka dengan mainannya masing-masing. Yang sebelah sana sedang memainkan pesawat model, ada yang sedang merancang dari kayu, di sebelahnya lagi ada yang sedang bermain roket, ada juga yang main aeromodelling. Nanti kalau kayunya sudah disiapkan DanLanud, kalian akan saya ajak main seperti itu lagi.”
Kurang lebih seperti itu yang Kak Koko katakan jauh hari ketika masih sehat wal afiat pada salah satu latihan Saka Dirgantara.

Aku terus terngiang sebuah kutipan “Seorang seniman akan lebih terkenal ketika dia telah meninggal dunia”. Bukan hanya seorang yang sangat memperhatikan Gerakan Pramuka di Purbalingga, Kak Koko merupakan salah satu seniman besar Purbalingga. Beliaulah yang mengkonsep patung Jendral Sudirman yang berada di depan Polres Purbalingga. Beliau juga membuat berbagai patung lain seperti patung Tunas Kelapa di Sanggar Bakti Kwarcab Purbalingga. Banyak juga karyanya yang telah menghiasi Lanud Wirasaba dan tidak dapat disebut satu persatu. Selain itu, karya favoritku dari beliau adalah lukisan Baden Powell yang ada di ruang KaKwarcab Purbalingga.
Kak Koko…
Meskipun Kakak sudah berada jauh dari kami, tapi Kakak masih tetap di hati kami.
Kami.
Seluruh Pramuka di Purbalingga khususnya, dan seluruh Pramuka dan Pandu dimanapun kami berada, kami selalu menjadikan kakak sebagai teladan. Teladan hidup kami, teladan perjuangan kami, dan teladan bakti kami. Semangat Kakak tidak akan pernah kami lupakan. Harapan Kakak akan majunya Kepramukaan akan kami teruskan.
Semoga semua amal ibadah Kakak diterima di sisi-Nya. Semoga semua semangat dan nasehat Kakak dapat menjadi amal jariyah yang tidak akan pernah putus. Setiap langkah Kakak terutama untuk Gerakan Pramuka dihitung pahalanya.
Kami hanya berharap satu hal. Semoga Kakak mendengarkannya di Sana.
Kak Koko.
Sampaikan pesan doa kami kepada Tuhan, agar dapat tetap menjaga kehormatan Gerakan Pramuka serta terus mengabdi dan berbakti sampai akhir hayat kami.
Kak Koko.
Meski aku hanya mengenal Kakak secara singkat. Meski aku tak sempat mendapatkan pengajaran mengenai aeromodelling seperti yang Kakak janjikan, tapi aku tetap akan selalu menyimpan nama Kakak di hati karena Kakak adalah pahlawanku dan…
Pahlawan Pramuka.

Satyaku Kudharmakan. Dharmaku kubaktikan.

(Kepada Pramuka: Akhir waktu kami, bukan akhir cinta kami)

*setelah menulis notes ini, aku pun tak kuasa menahan tangis. Tangis bangga karena merupakan salah satu orang yang dapat mengenal beliau, dan tangis sedih karena beliau pergi terlalu cepat.

My Second Family : DKC Purbalingga

DKC Pbg

Bagiku, DKC bukan hanya sekedar orang2 yg bergabung dalam dewan dan menjalankan program kerja yang telah mereka susun sebelumnya. Tapi bagiku DKC adalah keluarga kedua setelah keluargaku. Belajar banyak hal dari mereka yang lebih berpengalaman dan membagi segalanya dengan teman2 di ambalan maupun di ranting.
Masa2 yang paling berkesan buat aku adalah sehari sebelum penilaian DKC Tergiat. Kami akui semua data yang diniilai bukan murni kumpulan data kegiatan selama 1 tahun tapi adalah hasil ‘roro jonggrangan’ selama 3 hari 3 malem. Tapi itulah hebatnya seorang DKC dimanapun mereka berada. Ada yang sempet komen, “bikin 10 laporan kegiatan dalam sehari aja bisa, bikin karya tulis iilmiah aja ngga selese2”. Hehehehe….
Perkenalkan anggota Dewan Kerja Cabang Purbalingga masa bakti 2006-2011 … tereret teeereeeet…!!!!
Ketuanya Kak R. Firmansyah Akbar
Wakilnya Kak Laeli Fiftin A.
Sekretaris 1-nya Kak Danu Ginta I.P. (alias Insinyur Pramuka)
Sekretaris 2-nya Hafizhah Lukitasari (alias empunya blog ini!!)
Bendaharanya Neng Novia Eka P.
Kabid Kajian Kepramukaannya Kak W.A. Thaariq
Anggota Kajian Kepramukaannya Neng Cindhita Mahardika
Kabid Kegiatan Kepramukaannya Kak Tarjuki
Anggota Kegiatan Kepramukaannya Neng Pringgo Frindiani N.S. dan Kang Ginanjar Noviono
Kabid Pengabdian Masyarakatnya Kak Rahmat Fauzi
Anggota Pengabdian Masyarakatnya Kak Fitroh Pamungakas dan Kak Joko Sabar P.,AMK
Kabid Evaluasi dan Pengembangan Kak Sayid Mualim
Anggota Evaluasi dan Pengembangan Kak Dewi Widyaningsih N.H. dan Kang Hendi Setiawan

Hobi kita adalah touring,touring dan touring … hehe…terakhir ke Cilacap nyambi rapat kordinasi Pan.Raida.

Finally, minta doa temen2 semua supaya DKC Purbalingga jadi DKC Tergiat tahun 2009 … Amieennnn …..!!!! 🙂

KOSONG

Kosong …
Matahari itu terbit,
kemudian tenggelam lagi
Kosong…
Bulan itu bersinar,
kemudian hilang lagi
Kosong…
Begitu seterusnya hingga
kembali ke hari Juma’at lagi

Senin, kemudian Selasa.
Januari kemudian Februari.
Seterusnya…
HIngga Desember.

Detik yang sama untuk hari berikutnya,
Kosong…
air mata ini terlalu kering untuk diteteskan
Kosong…
Hati ini tak berpenghuni
MEnulis tanpa tinta
Kosong…
KEmbali lagi aku di sini
Seperti kemarin
dan kemarin lagi.

AKHIRNYA SELESAI JUGA

HUaa…aku baru selesai tes kimia,nih. dari hari Jumat kemarin udah tes eksak dari fisika,matem, kemarin biologi dan terakhir kimia. Buat aku tes kenaikan kelas cuma itu doang…jadi walaupun besok masih ada bahasa mandarin,inggris,indonesia,jawa dan seni rupa, … males mikirrr gilaaa!!!! Udah mikir MIPA ja otak sampe ingusan.
KOmenku selama tes semester :
Fisika :dengan optimisme karena belajar semaleman, aku pun membuka lembar soal fisika dengan mood ceria. tapi setelah baca soal pertama…muka pucat,napas tersengal-sengal dan perut mules. Yakin!!! Dari 40 soal yang bisa dijawab cuma 10 itupun ngga mensti bener. GIlaaa!!!
Matematika: Sialan!! Full inggris!!! Mataku nyampe dihinggapi lalat ngga kerasa saking mantepnya melototin soal matem yang aduhai seksi,amboi,bahenol, sialaaaan…!!!
Biologi:no komen.
Kimia:asm basa bisa ngerjainm tapi Ksp sama senyawa karbon buyarrr!!! KEpikirannya martabak telor sama es coffemix teruss…sampe tisunya abis buat ngelap iler.
But, its must go on. Huaaa…..Legaaaaaa!!!!
Jadi, hari ini tes resmi selesai, hehehe… tinggal nyante dan posting blog.
Oia, Qjuga masih punya tugas harus jadi staf buletin di sangker Raimuna Daerah 2009 di CIlacap nanti. Sabtu besok alias tanggal 13 Juni harus ke Cilacap buat Rapar Koordinasi yang kedua.
Sangker Raida 2009 itu diambil dari DKC se)-Binwil Banyumas sama T/D Cilacap plus DKD(hehe…nyaris ketinggalan). Dari Purbalingga ada AKU yang jadi staf buletin, ada kak Danu yang jadi sekretaris Lurah Putra, Kak Fitroh yang ngurusi Giat Pinkoncabm trus Osin ngurusi giat persaudaraan, Kak Bacil ngurusi giat petualangan dan Kak Thariq di Waslitev. Jadi kita berenam harus berangkat sambil berlibur ke CIlacap weekend nanti.hehehe…lumayan,,,
Duulu tanggal 25 mei kita juga udah rapat pertama plus nyante di pantai cilacap.Emang deh DKC Purbalingga tuh hobinya touring mulu … walaupun lagi tugas masih aja disempet2in.

BC’ers, how are u?

dear:bc’ers
lama banget kita ngga pernah bareng lagi. lamaaa banget kita ngga pernah touring atau sekedar jalan2 bareng lagi. q tw mungkin terkendala aktivitas kita masing2 dan kelas kita emang udah ngga bareng lagi. q yang banyak menyisihkan waktu buat pramuka, dora yang tersibukkan oleh osis, dida,gias dan fatma(ora nggenah kae bocah loro…), dyah yang harus konsen ke kimia, dan riza…yang semakin harus konsen ke teater.
sebenernya kalo sempet q pengin banget kumpul lagi. kayak dulu…jalan2 bareng wlw sekedar window shoping sampe pelayan tokonya gemes sendiri karena kita ngeselin banget. touring lagi ke serang trus kenal sama sopir angkot yang baek, wlw di sana cuma sekedar foto2 dan makan indoni kuah pake telor. touring ke bumisari yang banyak ari terjunnya, diganggu sama anak desa situ, tapi karena aku udah kayak cowo, mereka ngga jadi ganggu, hehe….trus inget ngga sepulang dari bumisari kita jalan luntang2 kayak orang ilang ngga tau mau kemana eh, ternyata udah sampe cipaku ‘batu tuli’ trus jalan terus malah ketemu angkot mrebet. eh tapi kebeneran, bisa ketemu co cakep yang miriiip … (tuuuuttt!!sensor). terus masih inget ngga saat2 kita main ke rumah riza trus liat bale bengong(eh…bale apaan tuh aku lupa namanya). trus main ke rumah dyah sambil nonton film horor, ke rumah dida yang jadi sekrenya kita, pasti kalo ngga foto2 yaa bikin movie maker. masih banyak waktu2 bareng yang pengin aku tulis di sini. tapi rasanya udah mulai hilang memori yang aus ini …
oia, masih pada inget dido fido ngga? tempat kita curhat semena2 dan ngga pandang curhatan. tempat kita melakukan kejujuran terhadap perasaan yang sama sekali sedikitpun ngga kita tutup2i. tempat kita nulis puisi atau pasang foto (tulung ya, kae fotone dora disensor). tempat kita menulis banyak hal tanpa ada yang kita sembunyikan.
kalo pengin nulis lagi di dido fido, bilang aja ke aku. dido fido lagi di aku, koq.

okeyy. my pren, i miss u all… jangan lupakan saat2 kita bersama, ya…walau cuma jadi saat2 penghabisan waktu2 awal jadi anak SMA, tapi tanpa kalian aku bener2 sepi.

(T_’)

Filosofi waktu

Jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 tahun, tanyakan apda seorang anak yang tidak naik kelas.
jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 bulan, tanyakan pada ibu yang melahirkan bayi premature.
jka kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 minggu, tanyakan pada editor majalah mingguan.
jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 jam, tanyakan pada seorang yang sedang menunggu kekasihnya.
jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 menit, tanyakan pada orang yang ketinggalan kereta.
jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu 1 detik, tanyakan pada orang yang baru saja selamat dari kecelakaan.
jika kamu ingin mengetahui betapa berharganya waktu sepersekian detik, tanyakan pada pembalap motoGP.
sekarang .. masih kamu berniat menyia-nyiakan waktu kamu?

Apakah aku seorang yang payah?

kembali ke hati nuranimu ...

kembali ke hati nuranimu ...

seumr hidup, perkenalkan …
aku orang payah.
ternyata kepentingan ambalan bisa membuatku meluoakan bagaimana seharsnya aku bersikap padanya.ternyata kepentingan ambalan bisa merubahku menjadi hal yang tak kuduga.
sekali lagi … mungkin payah.
bahkan aku tak mendengarkan hati nurani.

payah.

tapi mau bagaimana lagi? aku terlalu sayang ambalan ini.terlalu cinta.lebih dalam daripada aku menyimpan buat’nya’.ambalan ini terlalu berharga buatku.da…adik-adikku,akuterlampau menyayangi mereka.amat sayang.

lebih dari aku menyayangi’nya’.

mereka lebih segalanya buatku.
maka tak perlu ditanya lagi apabila aku melakukan apapun demi mereka.demi ambalan ini, aku tak peduli lagi hati nurani.

Ambalan Ganesha Pa/Pi … adik2 Bantara kelas X, aku mnyayangi kalian …
Lebih dari apapun.

good afternoon …
cuma mau bilang …
STRESS JADI ANAK IPAAAA…

HAPPY NEW YEAR …

Uah … rasanya lama banget ngga posting. Bukan karena kenapa – napa tapi emang entah kenapa. Oia sebelumnya QUCAPIN met taun baru buat semuanya ja. Q cm mau curhat ney. That, Qseneng banget, bisa ngrayain Ulang Tahun dengan rapling. Walau agak maksa, tapi tetep aja, rasanya Ulang Tahun ke-16 Q ini bedaaaa banget. Qrapling di MLAZ Buper Munjuluhur, turun bolak – balik nyampe lebih dari 5 kali. Walau ujan, tapi tetep semangat. Apalagi yang bikin Qtambah seneng, paginya tanggal 1 Januari Qnaik ke Gunung Slamet bareng temen – temen dari SAR. Ga nyampe atas sey, tapi seneng deh bisa ketemu sama temen2 pendaki dari berbagai kota. Ada yang dari Pekalongan, Batang, Semarang, Pemalang, Banyumas bahkan nyampe Ciamis dan Jakarta. Ah, jadi pengin naek gunung lagi, tapi jangan nanggung, nyampe puncak sekalian … biar bisa foto2 sepuasnya, hehehehe …