Rakorwil DKC Memakan 3 Korban
Padahal Sudah Diberi Sajen
Minggu,11 Oktober 2009 kemarin, seluruh DKC se-binwil Banyumas mengadakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Cilacap. Dengan niat baik, seluruh Perwira alias anggota DKC Purbalingga pengin mengukir sejarah baru alias ngga telat berangkat rakorwil. Soalnya, dulu banget sewaktu rakorwil di Dieng,Banjarnegara, rapat yang rencananya diadakan jam 4 sore harus diundur sampai jam 9 malem karena nunggu kedatangan dari Purbalingga yang mobilnya klenger di jalan.
Makanya pada rakorwil kali ini, semua Perwira harus sudah berkumpul di sanggar bakti jam 7 pagi. Yaps!!! Semua nyaris tepat waktu. Eh, ndilalah alias jebule, ketika orang-orangnya sudah beres…si mobil DKC Pbg kesayangan masih belum juga mau jalan. Kwkwkwkwkwk….Alhasil pemberangkatan yang direncanakan jam 7 pagi jadi mulur jam 8.
Ditunggu sampai jam 8, “si pesawat ijo” masih aja ngga pengertian. Padahal menurut kesaksian salah seorang anggota DKC bernama Danu, semalam sebelumnya sajen nasi kucing khas angkringan sama jamu temulawak plus dupa sreng sudah di suguhkan kepada “si odong-odong ijo” itu. Tapi nyatanya, walaupun sudah disembah-sembah dan dijanjikan bakalan diajak ke pantai terus bisa sambil cuci mata, mobil DKC Pbg masih ngga mau menandakan tanda-tanda kehidupan. Akhirnya…terpaksa pake armada alternative alias motor supaya bisa sampe ke Cilacap.
Saya Mati Gaya
Kami sampai di lokasi rakorwil ketika upacara pembukaan sedang dilaksanakan. Berarti ngga terlalu telat-telat amat banget, tapi cuma telat banget,halah…!! Walaupun udah sering telat, tapi saya sebagai manusia yang rada-rada normal, merasa malu (formalitas,lah….kwkwkwk!!!). Ketika disuruh masuk ke ruang rapat setelah mengisi daftar hadir, kami Cuma manggut2 nunggu P01, mau manggut2 juga apa langsung masuk. Akhirnya P01 masuk. Aku menyusul di belakangnya. Pas lagi jalan menuju pintu, aku udah ngrencanain mau lewat barisan belakang sambil mbungkuk biar ngga keliatan yang di depan. Wah….bukankah kira itu rencana sempurna? Karena perkiraanku, tatanan tempat duduknya kayak ruang DPR, loh, yang menghadap satu arah dan membelakangi pintu masuk.
Dan apa yang terjadi saudara2????
Ternyata tatanan kursinya adalah membentuk angkare yang menghadap ke pintu masuk. Parahnya lagi, cukup melirik sedikit aja ke pintu masuk, semua orang yang ada di ruangan tahu siapa yang baru saja masuk. Daaaannn….teretengtengteng….Dengan Ini Saya Menyatakan Bahwa Saya Mati Gaya. Karena ketika saya masuk, rencananya langsung mengendap2 ke kursi kosong, tapi gagal. Yang ada, sekitar 40 pasang mata memandang penuh cela, (ceilaaa….lebay!!!). Ngga sampe segitunya sih…kan bukan Cuma kali ini kami telat,hehehe….
Agenda Lain-Lain
Sebenarnya, penyakit yang paling susah sembuh di dunia ini bukanlah HIV/AIDS atau penyakit koroner lainnya, tapi penyakit ‘Narsisitis Syndrome’ dengan jenis virus kamera, baik kamera punya sendiri ataupun kamera pinjem. Nah, selain rapat yang mengagendakan banyak bahan diskusi, rakorwil juga memiliki agenda lain-lain yakni plesiran alias giat wisata yang sudah menjadi giat rutin, dan biasanya giat wisata/giat rutin/plesiran ini merupakan sarana yang sangat mudah untuk menularkan dan mengembang biakkan penyakit ‘Narsisitis Syndrome’. Kwkwkwkwkwkwkwk…
Pada rakorwil kali ini, objek yang dituju adalah pantai. Dasare bocah Purbalingga anu bocah nggunung kabeh, sekali liat pantai sudah kegirangan, jumpalitan, lari-larian, teriak-teriak, ciprat-cipratan,dan tindakan lebay yang lain. Pokoke wis kaya pemain film India sing lagi nyanyi neng Pantai, jiaaannn….
Parahnya, yang seperti di atas itu hanya dilakukan para dharma wanita alias anggota DKC Pbg yang cewe2 doank. Selagi dharma wanita terserang ‘Narsisitis Syndrome’ alias foto2 terus tiada akhir, para dharma pria cuma ndoblong di pinggir pantai sambil pura2 pura ngga kenal cewe2 yang lagi maen film India-he beberapa meter jauhnya. Huuuu….!!!!
Para Korban Berjatuhan
Ceritanya, DKC Pbg yang paling cepet sampai di pantai, kemudian disusul DKC-DKC lainnya. Setelah seluruh unsur DKC dari binwil Banyumas berkumpul dan bermain bersama di pantai, ‘Narsisitis Syndrome’ pun makin menular dan ngga pandang bulu.
Nah, pas lagi foto2 di salah satu sudut, aku ngeliat ada beberapa DKC menggotong sesuatu yang sepertinya cukup berat. Aku pikir ada orang tenggelam yang mereka selamatkan. Tapi anehnya, nyelametin orang tenggelam kok malah dibawa rame-rame ke laut? Jangan-jangan mereka mau kasih sajen laut.
Usut punya usut, ternyata yang mereka bawa bukan korban tenggelam maupun sajen laut, tapi adalah seorang anggota DKC Banjarnegara, sebut saja Yoga Pratamaregi (maaf, identitas korban harus disamarkan untuk melindunginya dari gangguan setan yang terkutuk). Yoga Pratamaregi diusung oleh beberapa DKC lain yang sangat bersemangat untuk membuangnya ke laut. Beruntung peristiwa tersebut dapat saya abadikan ke dalam video yang dapat disaksikan bersama, sehingga kita dapat menertawakan Ka Yoga bersama-sama, Kwkwkwkwkwkwkwk… (tapi videonya masih dalam proses aplod)
Korban selanjutnya adalah orang yang juga ikut dalam perencanaan jahiliyahaha kedua. Tragis, mbok??!! Dia adalah Eko Bukan Wardono (sekali lagi, nama harus kami samarkan), yang merupakan anggota DKD Jawa Tengah. Dengan biadab, beberapa DKC se-Binwil Banyumas–terutama cowo—mengusungnya dengan paksa ke tepi laut dan dengan hitungan yang kompak nan merdu ….sijiiii….lorooo…..lah kesuwen ceburna bae!!!BYUUUURRRR……Eksekusi kedua juga sempat saya rekam dengan baik.
Nah, ketika eksekusi kedua sukses dengan gemilang, secara spontan orang2 yang masih tersisa menarik 01 dari Purbalingga. Dengan pembelaan bahwa,“aku dobelan,heee…aku wis ora nggawa klambi ganti…tuluuungg!!!”, orang2 yang menggotong Perwira 01 ngga ada yang berbalas kasihan sama sekali. Kwkwkwkwkwkwk…Akhirnya perwira 01 juga jatuh ke gulungan ombak dengan masih meraung-raung “he…masa aku bali kon telesan…!!!!huaa…biiiyuungee!!!” Peristiwa ini juga tidak luput dari kamera yang saya pegang, ceilaaa….ketone aku tukang shooting ya?? Hahay…((tapi videonya masih dalam proses aplodjuga)
PUAAASSS…PUAAAASSS…!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Pesan moralnya adalah jangan lupa foto sebanyak-banyaknya kalo di pantai!!! (?????)
“GUYONAN ONLY” oleh : Hafizhah Lukitasari (p04)